Kewirausahaan Perlu Jadi Pendidikan Alternatif

Angka pengangguran di Tanah Air harus dijawab dengan menciptakan wirausahawan muda. Untuk itu, kewirausahaan perlu menjadi pendidikan alternatif dalam menciptakan wirausahawan. Pendidikan kewirausahaan memberikan makna, seorang sarjana tidak perlu tergantung dengan bekerja di perusahaan, atau menjadi pegawai negeri.

"Pendidikan kewirausahaan akan menanamkan makna kepada para sarjana, agar jangan bergantung pada pekerjaan sebagai pegawai," kata Wakil Rektor (Warek III) Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerjasama Industri, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Sunarji, saat menghadiri kuliah umum tentang peningkatan kapasitas kewirausahaan di perguruan tinggi, di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (25/03).

Sunarji menyebutkan, betapa pentingnya pendidikan kewirausahawan, terutama untuk kalangan muda itu. Menurut dia, pendidikan kewirausahaan akan menanamkan makna kepada para sarjana, calon-calon wirausahawan, jangan bergantung pada pekerjaan sebagai pegawai.

Menurut Sunarji, pada tingkat perguruan tinggi, kurikulum tentang pendidikan kewirausahaan sebenarnya sudah ada. Pendidikan ini salah satunya diberikan melalui mata kuliah kewirausahaan. "Kurikulumnya ada pada mata kuliah kewirausahaan. Itu sudah cukup mendukung."

Sunarji mengungkapkan, ada beberapa kendala dalam menyampaikan pendidikan kewirausahaan ini. Antara lain, perlunya hubungan baik antara para praktisi wirausaha dengan para calon wirausaha. Untuk itu, kata dia, institusi pendidikan harus bisa mendatangkan dosen tamu dari praktisi berpengalaman di dunia kewirausahaan.

Langkah seperti itu, diyakini sangat membantu perguruan tinggi menerapkan ilmu kewirausahaan. Karena, kata Sunarji, selain untuk pendalaman teori, kehadiran para praktisi juga sebagai mediator berbagi pengalaman praktik berwirausaha.

"Kita perlu mendatangkan praktisi-praktisi sukses, atau para pengusaha sukses, agar mahasiswa termotivasi dan terjadi proses pertukaran pengalaman," kata Sunarji.

Sumber : politikindonesia.com