Menurut Dr Ir Raffi
Paramawati, M.Si, dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian,
semua buah-buahan mengandung antioksidan, namun yang paling tinggi
kandungan antioksidannya hanya dalam buah manggis dan itu terdapat
pada kulitnya. Lebih jauh ia mengatakan bahwa tidak semua antioksidan
yang ada dalam buah-buahan bersifat menyembuhkan penyakit, berbeda
dengan manggis, kalau manggis kandungan antioksidannya mampu
menyembuhkan berbagai penyakit.
Khasiat buah manggis
yang luar biasa ini diakomodir sebuah perusahaan yang telah 20 tahun
lebih memproduksi makanan dan minuman kesehatan maka lahirlah Garcia.
Sejak kehadirannya, Garcia telah banyak membantu menyembuhkan
berbagai macam penyakit berbahaya, salah satunya HIV/AIDS. Seorang
konsultan HIV/AIDS Franklin di Bandung bersaksi dengan sangat yakin
bahwa Garcia telah menyelamatkan 88 nyawa manusia, 9 diantaranya
sudah masuk stadium AIDS
Manggis sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh karena
diketahui mengandung Xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ,
antiinflamasi dan antimikrobial. Sifat antioksidannya melebihi
vitamin E dan vitamin C.
Xanthone merupakan
subtansi kimia alami yang tergolong senyawa polyhenolic. Peneliti
dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasi xanthone dan
deviratnya dari kulit buah manggis ( pericarp ) di antaranya
diketahui adalah 3-isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin,
Garcinone A, Garcinone B, C, D dan garcinone E, maclurin,
mangostenol.
Sebuah penelitian di
Singapura menunjukan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh
lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan dan
durian.
Xanthone tidak
ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah manggis, karena
itu manggis di dunia diberikan julukan ”Queen of Fruit” atau Si
Ratu Buah.
Dari berbagai
penelitian kandungan xanthone dan derivatnya efektif melawan kanker
payudara secara
in-vitro, dan obat penyakit jantung. Kasiat garcinone E (devirat
xanthone) ini jauh
lebih efektif untuk menghambat kanker bila dibandingkan dengan obat
kanker seperti flaraucil, cisplatin, vincristin, metohotrexete, dan
mitoxiantrone.